Saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar hal-hal yang paling ditunggu-tunggu adalah bel istirahat, ya bel istirahat tet tet tet seperti suara panggilan dari surga hehehe. Bermain dengan teman-teman saat itu
sangatlah membahagiakan apalagi saat makanbekal dari rumah tentunya masakan
Ibu dong .
Lanjut
di Sekolah Menengah Tingkat Pertama hal yang paling ditunggu-tunggu adalah jam
kosong (pelajaran kosong) tak dapat di pungkiri saat itu pelajaran kosonglah
yang sangat di tunggu-tunggu apalagi ada acara hajatan salah satu Guru, pulang
lebih awal .
Sedangkan
saat berada di Sekolah Menengah Atas hal yang paling di tunggu-tunggu adalah
bel pulang sekolah te ro re ro re ro reng
tere roreng tere roreng. Walaupun hampir tidak pernah pulang tepat waktu
seperti yang lain karena punya banyak kegiatan di sekolah tapi tak tau mengapa
rasanya dengar suara seperti itu juga tetep ajah seneng hehe J.
Banyak hal yang terlalu indah untuk dikenang saat masa-masa Putih Abu-abu,
sekolah pun menjadi rumah keduaku. Banyak organisasi menambah wawasan, teman
dan tentunya pengalamanJ.
Seiring
berjalannya waktu dan seiring bertambahnya usia, bangku kuliahpun didepan mata.
Hal yang paling menyenangkan dan pa to the ling “paling” membahagiakan dibangku kuliah adalah dapat IP / IPK diatas 3,5 serasa terlepas dari
jeratan harimau, lepas dari tangan penculik, dan terlepas dari jurang yang
suram serasa senang dan lega rasanya. Kemudian saat pertama masuk kuliah
setelah libur panjang, Oleh-oleh pun membanjiri kelasku, kelas BK dan wabah
bahagia dan kenyangpun melanda.
Namun
ada satu hal yang paling sering ditunggu-tunggu yaitu hari jum’at, saatnya
untuk pulang kampung eeeng iii eeeng tanpa
harus menunggu libur panjang, walaupun hanya 2 setengah hari dan 2 malam di
rumah, serasa terbang diatas awan didamping para bidadari-bidadari surga dan
hujan coklat silver Quin J tapi sayang saat terbang di atas awan
tertabrak pesawat Garuda Indonesia dan terjatuhlah karna bidadari-bidadari
lebih memilih menolong pesawat Garuda Indonesia dibanding aku -_-
dan tersadarlah diriku bahwa semua hanyalah imajinasiku.
Masa
muda adalah masa paling bahagia. Namun, realitas terlalu kejam bahkan
terlalu kuat. Aku bahkan tak mampu untuk
bermimpi. Terkadang berpikir masa depan hanya akan meneteskan air mata bahkan
lebih dari itu. Ayah Ibu, dapatkah? Dapatkah aku membahagiakan kalian seperti
kalian membahagiakan aku? Ayah Ibu, dapatkah aku menjadi seperti yang kalian
minta? Ayah ibu, dapatkah aku merubah kondisi kita sekarang ? “Ayah Ibu, uangku habis” dan kata itu
suatu saat nanti akan aku ganti dengan “Ayah Ibu, uangnya sudah aku transfer”.
Bersabar dan bertahanlah demi anakmu ini. Aku yakin semua akan indah pada
waktunya. Kita bisa melewati ini bersama-sama.