. April 2014 | Tisu Kado
Efek Blog

Jumat, 25 April 2014

Pakaian Adat Minangkabau Bundo Kanduang

,
          Pakaian adat Bundo kanduang dideskripsikan dalam pidato adat yang cukup panjang.  Karena bahasa pidato adat itu sendiri merupakan bahasa Minang lama, sangat susah untuk bisa memahami deskripsi tersebut dengan baik.  Oleh karena itu, lewat tulisan ini saya mencoba menjelaskan filosofi yang terkandung di dalam pakaian adat Bundo Kanduang tersebut.
 
1.  Tikuluak
Tikuluak ini adalah pakaian untuk penutup rambut.  Bentuknya mirip dengan tanduk kerbau atau bangun kapal.  Dua gonjong di kiri kanan yang sering diidentikkan dengan tanduk kerbau ini sebenarnya lebih tepat jika diidentikkan dengan bangun kapal.  Karena, di dalam deskripsi pidato adat dikatakan bahwa kedua gonjong tersebut merupakan lambang keharmonisan/ keseimbangan antara adat dan syarak (ABS-SBK).  Yaitu, “gonjong ateh balik batimpa, lambang naraco bayangan adaik, adaik nan basandi syarak, syarak nan basandi kitabullah”.  Sama dengan filosofi bentuk kapal yang berbentuk demikian untuk tujuan keseimbangan.
Tikuluak ini sendiri dibuat dengan kain menyerupai selendang panjang yang dililitkan sedemikian rupa sehingga membentuk struktur bangun tikuluak.  Ujung selendang yang satu berakhir di sebelah depan yang satu di sebelah belakang.  Nilai filosofi yang terkandung di dalam ini diungkapkan dengan pidato adat “walau kabek buliah dibukak, namun buhua ndak buliah tangga”.  Artinya, bahwa adat Minangkabau terbuka untuk segala macam pemikiran-pemikiran demi kebaikan, tapi tidak untuk hal-hal fundamental, seperti keyakinan dan filosofi hidup.  Hal ini menjadi pedoman dalam menyelesaikan segala persoalan yang ada di dalam masyarakat Minangkabau.
Lilitan kain yang membentuk tikuluak ini tidak terlalu kuat dan tidak pula terlalu lemah.  Akan tetapi melilit rapat tampa tekanan kuat dari kedua ujung kain.  Hal ini dideskripsikan dalam pidato adat dengan “tagangnyo bajelo-jelo, kanduanyo badantiang-dantiang, hati lapang paham saleso, pasiah lidah pandai barundiang”.  Artinya, pendekatan cara berfikir dalam adat Minangkabau itu tidak kaku.  Hati dan pendirian harus istiqomah, akan tetapi, dalam penyampaian, karena menyangkut manusia lain, manusia banyak, maka harus mempertimbangkan segala sesuatunya.  Karena, keharmonisan dan ketentraman adalah hal yang utama.  Pendekatan ini digunakan terutama untuk masalah-masalah yang memiliki potensi untuk melebar ke mana-mana.  Artinya, perlu suasana yang tenang untuk mengeluarkan dan melaksanakan keputusan.
Selajutnya, besarnya lingkaran tikuluak yang melekat ke kepala disesuaikan dengan besarnya lingkaran kepala.  oleh karena itu, tidak ada ukuran detail untuk panjang serta lebar kain pembentuk tikuluak ini.  Hal ini menganalogikan dua hal; 1) bahwa tidak ada batasan untuk kekuatan pikiran/ isi kepala, 2) tanggung jawab keibuan/ kewanitaan yang tidak ada batasnya.  Ini dideskripsikan dengan pidato adat “salilik lingkaran kaniang, ikek santuang di kapalo, lebanyo pandindiang kampuang, panjang pandukuang anak-kamanakan.  Nan sapayuang sapatagak, di bawah payuang di lingkuang cupak”.  Nan sapayuang sapatagak mengacu kepada anak kamanakan yang ada di dalam kaum, di bawah payuang di lingkuang cupak mengacu kepada anak kemenakan non-kaum, tapi karena budaya malakok telah dianggap sebagai bagian dari kaum sendiri.
Terakhir, pemakaian tikuluak itu sendiri tidaklah kuat menekan kepala.  Karena landasan yang memlingkari kepala itu sendiri didisain menyerupai bentuk lingkaran kepala.  Pengkondisian disain inilah yang membuatnya kokoh meskipun tidak dipasang dengan kuat, tanpa bantuan alat untuk menahan agar melekat kuat ke kepala.  Hal ini di dalam pidato adat dikatakan dengan “guyahnyo bapantang tangga, kokohnyo murah diungkai”.  Nilai filosofi yang terkandung di dalamnya mirip dengan “tagangnyo bajelo-jelo, kanduanyo badantiang-dantiang”, yaitu tidak kaku dalam hal berfikir dan bersikap.  Pikiran harus terbuka, tidak terbelenggu oleh hal-hal yang bersifat teoritis.  Karena adat adalah masalah kemanusiaan yang terus berjalan.
 2.  Baju Kuruang
Baju Bundo Kanduang ini dikenal dengan nama Baju Kuruang.  Sesuai dengan namanya, maka, bangun baju ini tidak mungkin ketat.   Karena, berbeda dengan pembalut, konsep kurungan adalah menyembunyikan apa yang di dalamnya.  Oleh karena itu, baju kuruang mestinya longgar tapi tidak kedodoran.  Lehernya tidak memiliki krah/ lipatan, badannya dihiasi dengan berbagai motif-motif yang dibuat dengan benang perak, emas, dan hiasan lainnya.  Lenganya, dililiti dengan beberapa hiasan dari benang makau, di mana lilitan tersebut merupakan perpaduan benang yang kecil dan yang besar.  Bagian jahitan pangkal lengan juga ditutupi dengan hiasan dari benang makau.
Hiasan pada badan dan penutup jahitan pangkal lengan mengandung makna wewenang penuh untuk menutupi hal-hal yang bisa membuat resah masyarakat, meskipun menurut adat kebenaran hal tersebut barangkali salah.  Misalnya, berbohong untuk kebaikan, berpura-pura untuk kebaikan, dan lain sebagainya.  Barangkali inilah strategi pencitraan (make-up) ala Minangkabau.  Hal ini terlihat dari pidato adat “Batabua perak baukia, baturap jo banang ameh, basuji jo banang makau.  Panutuik jahik pangka langan, tando mambuhua ndak mambuku, mauleh ndak mangasan”.
Selanjutnya, hiasan berbentuk lilitan garis perpaduan benang kecil dan besar pada lengan mengandung makna bahwa; 1) bundo kanduang bekerja dengan aturan dan etika, 2) bundo kanduang tidak membedakan perlakuan antara anak-kemenakannya, 3) anak kemenakan tersebut selalu mengiringi untuk melindungi dan menjaga bundo kanduang tersebut.  Hal ini tersirat dalam pidato adat, “Langan balilik suok kida, basisik makau kaamasan, gadang basalo jo nan ketek.  Tandonyo bundo bapangiriang, tagak baapuang jo aturan, baukua jangko jo jangkau, unjuak baagak bainggok-an”.
3.    Kodek
Kodek ini adalah perlengkapan yang dililitkan di pinggang sebagai bawahan yang bentuknya berupa kain panjang.  Dalamnya sampai ke tumit, dibalutkan ke pinggang dengan arah balutan menuju kiri sehingga unjungnya mengarah ke kiri.  Ujung balutan bagian atas dan bawah membentuk garis serong.  Cara pemasangan yang khas ini berkaitan dengan pidato adat “Bajalan si ganjua lalai, pado pai suruik nan labiah, samuik tapijak indak mati, alu tataruang patah tigo, tibo di lasuang ramuak rampak”. Artinya, bundo kanduang itu berjalan berdaasarkan aturan dan dengan etika.  Etika yang menunjukkan kelemah-lembutan dan keagungan sifat kodrati seorang wanita yang bahkan secara kasat mata terlihat seperti tidak akan mampu menyakiti siapapun (dalam hal ini dianalogikan dengan semut).  Aturan yang bisa bisa menghancurkan yang “keras” sekalipun.  Pendek kata, wanita Minangkabau itu lembut pembawaannya tapi keras dalam menjalankan hal-hal yang sifatnya prinsipil.
4.    Salempang
Salempang merupakan kain hiasan yang  dilingkarkan dari bahu sebelah kiri ke pinggang sebelah kanan.  Simpul ikatannya tidak mati tapi berupa simpul yang bisa ditarik dengan mudah untuk melepaskannya.  Salempang ini adalah simbol dari tugas pokok dari bundo kanduang, yaitu mengenai pengelolaan sako dan pusako.  Pengelolaan sako bukan berarti menjaga gelar adat, tetapi menjaga dan mendidik atau memperhatikan pendidikan generasi penerus gelar tersebut.  Sedangkan pengelololaan pusako berarti mengelola dan memanfaatkan harta secara baik untuk kesejahteraan kaumnya.  Dalam hal pengelolaan pusako ini bundo kanduang dikenal juga dengan sebutan umbuak puro, alias juru kunci harta kaum/ nagari.  Hal ini tercermin dari ungkapan pidato adat “Salempang suto bajumbaian,…….., kapalilik anak kamanakan, kapangabek sako jo pusako, nak kokoh lua jo dalam.  Kabek salilik babuhua sentak, rapek nagari nak maungkai, tibo nan punyo tangga sajo”.
5.    Tarompah
Prinsip dasar yang terkandung di dalam filosofi ini adalah ajaran untuk memiliki dasar dalam bertindak.  Dasar itu adalah pengetahuan/ ilmu tentang hal yang akan dihadapi, stategi, persiapan diri lahir dan batin sebelum menyatakan sikap ataupun bertindak.  Tujuannya, supaya tidak ragu-ragu dalam bertindak, siap menghadapi segala kemungkinan yang bisa saja terjadi, melindungi diri dari efek-efek negatif yang barangkali muncul.  Hal ini tercermin dari pidato adat “Malangkah jan salelo kaki, maagak kuku jan tataruang, ingek sabalun kanai.  Kulimek sabalun habih, maminteh sabalun hanyuik, malantai sabalun lapuak.  Gantang tatagak jo lanjuangnyo, sumpik tatagak jo isinyo, adaik tatagak jo limbago. Adaik nan batalago buek, cupak nan tarang samato, taga dek sifaik nan badiri”.
 6.    Subang, lukuah, galang, cincin.
Subang, lukuah, galang, cincin di atas merupakan perhiasan untuk perempuan dalam konteks berpakaian Minangkabau.  Subang adalah perhiasan untuk telinga, lukuah untuk leher, galang untuk tangan, dan cincin untuk jari.  Mengenai materi dan bentuk perhiasan tersebut tidaklah disebutkan.  Hanya saja dibatasi dengan istilah “alua jo patuik ka ukuran”.   Artinya, pakailah perhiasan pada tempatnya, yaitu sesuai dengan hakikatnya yaitu untuk menghias, untuk memumbulkan kesan yang lebih baik.  Oleh karena itu, hal terpenting dalam memilih dan menggunakan perhiasan adalah dengan memperhatikan persepsi masyarakat sekitar tentang perhiasan yang ingin dipakai, serta keadaan/ kondisi diri sendiri.  Hal ini tercermin dari ungkapan pidato adat “Takanak lukuah di lihia, bagalang salingkaran langan, bacincin salingkaran jari, alua jo patuik sinan bahimpun.  Latakkan suatu pado tampeknyo, dimakan alua jo patuik, di dalam cupak jo gantang.  Mahawai jan sapanjang tangan, unjuak bahagak bahinggoan, malabihi ancak-ancak, mangurangi sio-sio”.

»»  READMORE...

Kamis, 24 April 2014

Dampak Teknologi Terhadap Pelertarian Budaya di Jawa Tengah

,
             Seiring berkembangnya zaman dari dulu sampai sekarang, telah mengalami banyak perubahan apalagi dalam bidang teknologi. Setiap saat bahkan setiap waktu teknologi dapat berubah dengan pesatnya mengingat kita hidup di zaman era globalisasi yang semakin berkembang dan berkembang.
 
Kemudian apa hubungannya antara teknologi yang semakin berkembang dengan pelestarian kebudayaan?. Tentunya tidak dapat dipisahkan karena  berkembangnya teknologi dengan pelestarian kebudayaan di Jawa Tengah membawa sebuah dampak yang dapat mempermudah pelestarian kebudayaan di Jawa tengah dan atau bahkan dapat membuat kebudayaan tersebut hilang.  

Kenapa saya berpendapat seperti itu, karena menurut saya dengan berkembangnya teknologi dapat membuat pelestarian kebudayaan semakin mudah seperti membuat blog dengan tema kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia, dengan salah satu pemanfaatan kemajuan teknologi seperti itu kita dapat dengan mudah memberikan informasi-informasi tentang kebudayaan kepada siapapun dan dimanapun karena blog tersebut tersambung dengan internet. 


Namun kenapa tadi saya berpendapat justru karena berkembangya teknologilah yang memudarkan kebudayaan, karena dengan berkembangnya teknologi dapat membuat kebudayaan asing masuk dalam kebudaya kita. Kalau kita tidak bisa menyaringnya maka hilanglah sudah kebudayaan kita. 

Di bawah ini saya akan sedikit menjelaskan dampak Positif dan negative berkembangnya teknologi di daerah asal saya yaitu Jawa Tengah, sebagai berikut :


Pengaruh Positif
Pengaruh positif kemajuan  sebagai berikut:
a.       Perubahan Tata Nilai dan Sikap. Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b.      Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c.       Tingkat Kehidupan yang lebih Baik. Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Pengaruh Negative

Pengaruh negative kemajuan  sebagai berikut:
a. Pola Hidup Konsumtif. Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan. Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial. Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
 
Kesimpulan
Secanggih atau semaju apapun perkembangan teknologi terhadap kebudayaan kita, kalau kita salah mempergunakanya maka akan membawa kita ke dampak negative dan sebaliknya kalau kita dapat menggunakannya dengan bijak maka  akan membawa kita ke dampak positifnya.
Semuanya kembali lagi pada diri kita masing-masing, kita sebagai makhluk social apakah teknologi yang semakin canggih bisa kita maksimalkan penggunaannya atau justru menghancurkan kebudayaan asal kita terutama Jawa tengah. Semuanya ada ditangan kita, karena kita sebagai generasi penerus bangsa.



»»  READMORE...

Tradisi Rasulan di Gunung Kidul Yogyakarta

,
a. Apakah itu Rasulan ???

Rasulan!!!! Apakah yang ada dibenak seseorang ketika mendengar kata rasulan???? Kemungkinan menurut saya kebanyakan orang pasti berpikir tidak jauh dari kata kegiatan yang ada hubungannya dengan peringatan terhadap suatu momen hidup para rasul setelah mendengar kata rasulan.

Sebenarnya Tradisi rasulan merupakan tradisi dari jaman dahulu yang masih dilestarikan sampai sekarang oleh masyarakat kabupaten Gunungkidul dari ujung barat yaitu Kecamatan Panggang dan sampai yang paling timur yakni Kecamatan Girisobo serta daerah sekitarnya. Di tempat lain biasanya tradisi rasulan dinamakan bersih dusun. Rasulan biasanya dilaksanakan setelah panen raya yang dilakukan oleh masyarakat dan dijadikan masyarakat sebagai acara untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rizki hasil panen yang melimpah. Biasanya rasulan dilaksanakan di setiap pedesaan ataupun di padukuhan dan dengan waktu yang berbeda-beda, sesuai dengan pelaksanaan panen masing-masing desa.
Disebut dengan rasulan karena dalam acara rasulan ini salah satu tokoh yang paling dihormati yaitu Nabi Muhammad yang telah menjadi panutan manusia. Disebut bersih dusun karena dalam upacara ini terdapat hal hal yang sangat berguna, seperti kerja bakti, gotong royong, merapikan tempat-tempat umum, tempat makam, selamatan, kendurian, dan di lanjutkan dengan kirim doa kepada leluhur masyarakat tersebut, yang bertujuan meminta kemakmuran, kesehatan, terhindar dari bencana kepada Allah swt.
Dalam acara ini tokoh-tokoh yang disebut yaitu Allah swt, Nyai Roro Kidul, Ki Amongsari, Kiai bodho, leluhur desa, Nabi Leyas (ilyas), Nabi Kilir(khidzir), Kyai Kundhi, dan Nyai Kundhi. Banyak rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam tradisi rasulan ini, biasanya tradisi rasulan diawali dengan bersih dusun dengan gotong royong di lingkungan dusun, seperti jalan-jalan di kampung, pembuatan pagar di pinggir jalan, membersihkan makam, mebersihkan kali dan lain sebagainya. Tradisi rasulan juga dimeriahkan dengan berbagai macam kegiatan, seperti adanya perlombaan sepakbola antar kampung, voly dan ada juga berbagai macam pertunjukan dan tontonan yang diadakan, seperti reog, jathilan, ketophrak juga kesenian kesenian yang lainnya semuanya tersebut tergantung kesanggupan warga dan dana yang tersedia.
Dalam tradisi rasulan, seluruh masyarakat menyiapkan hidangan yang sangat istimewa untuk saudara atau tetangga yang ingin bersilaturrahmi, dengan menu yang sangat komplit. Dan makanan yang tidak pernah tertinggal adalah peyek. Peyek merupakan makanan yang terbauat dari tepung beras yang dicampur dengan kacang tanah dan digoreng dengan tipis-tipis, dalam setiap ada kegiatan tradisi rasulan makanan yang satu ini tidak pernah absen. Masyarakat melakukannya untuk bersyukur kepada Allah dan menyisihkan sebagian rizkinya kepada orang lain. Dari orang berduit sampai yang kekuranganpun melakukan hal yang sama dalam penyajian hidangan.
b. Lokasi desa Wiladeg
Saat ini penulis akan menyajikan gambaran perayaan rasulan di desa Wiladeg Kecamatan Karagmojo Kabupaten Gunungkidul. Desa Wiladeg berada sekitar 5 km dari kota Wonosari kearah timur laut yaitu pada Jl.Wonosari-Semin. Desa yang kebanyakan masyarakatnya berwirausaha menjual bahan-bahan bangunan.
c. Sejarah rasulan di desa Wiladeg
Menurut saudara Jefri yang notabene berdomisili di desa Wiladeg tradisi rasulan sudah ada sejak lama, bahkan sejak agama islam belum masuk di desa Wiladeg, saat itu menurut berita dari mulut kemulut warga tradisi rasulan Wiladeg namanya bukan rasulan, dan belum diketahui kapan akhirnya diberi nama dengan tradisi rasulan. Tradisi ini berjalan dengan turun-temurun. Tradisi rasulan dilaksanakan untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas rizki yang telah diberikan. Menurut saudara Jefri, tradisi rasulan di desa Wiladeg merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh warga Wiladeg disetiap tahunnya, bahkan sampai-sampai sudah mendarah daging di kalangan masyarakat. Dan tradisi rasulan merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat desa Wiladeg.

d. Waktu dan tempat pelaksanaan
Pelaksanaan tradisi rasulan di desa Wiladeng dilaksanakan setahun sekali saat musim panen tiba, yang dilaksanakan pada hari jum’at legi (nama pasaran jawa). Tradisi rasulan dilaksanakan di pusatkan di balai desa, pelaksanaan tradisi rasulan pun dilaksanakan di jalan-jalan, kali, di tempat-tempat yang di anggap keramat oleh warga desa Wiladeg.
e. Pelaksanaan kegiatan
Kemeriahan pelaksanaan tradisi melebihi dari kemeriahan hari-hari besar lainnya seperti lebaran dan natal, masyarakat luar kota pun datang jauh-jauh untuk menikmati suasana tradisi rasulan di desa yang sangat meriah, dan hal ini sekaligus menjadi penarik wisatawan untuk berwisata budaya di desa Wiladeg. Pelaksanaan acara tradisi rasulan di desa wiladeg biasanya dilakukan selama tiga hari. Ketiga hari tersebut merupakan agenda inti dari tradisi rasulan, akan tetapi silaturrahmi yang di lakukan masyarakat akan berlangsung hingga satu minggu. Pada hari pertama diawali dengan masyarakat bergotong royong membersihkan lingkungan desa yang biasa disebut bersih desa, seluruh elemen masyarakat dari petani sampai konglomeratpun diharuskan terjun ke lingkungan untuk ikut andil dalam kerja bakti tersebut, dan untuk menciptakan suasana masyarakat yang saling tolong-menolong antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya serta untuk menumbuhkan rasa cinta kepada lingkungan.

Adapun objek dari yang dibersihkan adalah lingkungan sekitar masyarakat seperti jalan, tempat ibadah dan lain sebagainya. Salah satu tempat yang dibersihkan dan dianggap sakral oleh masyarakat desa wiladeg yaitu kali Banteng yang berada di sekitar desa wiladeng, yang konon dari sungai itulah desa Wiladeng terbangun sehingga terbentuklah desa Wiladeng seperti sekarang ini. Kemudian setelah masyarakat melakukan bersih-bersih desa, dilanjutkan dengan doa bersama di tempat-tempat yang dianggap sakral seperti di kali banteng yaitu dengan disediakannya makanan-makan yang bermacam-macam, dan sesajen-sesajajen sedemikian rupa yang dipimpin oleh Kiyai Haji Mubari M.Z dan tempat-tempat lainnya.
Kemudian pada hari intinya yaitu hari jumat legi dimana merupakan puncak dari kegiatan tradisi rasulan pada pagi harinya masyarakat membuat gunungan-gunungan bermacam macam yang biasanya terbuat dari hasil panen di desa Wiladeg, ada juga replika besar dari hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, dan tanaman palawija seperti jagung, singkong dan lainnya. Gunungan-gunungan ini diarak menyusuri desa yang dilaksanakan dan dimeriahkan oleh warga. Biasanya dalam pengarakan ini baris yang paling depan adalah Reog yang melambangkan prajurit kemudian setelah itu sesepuh desa Wiladeg yang memimpin pengaraan ini yaitu oleh sesepuh desa Wiladeg yang bernama Mbah Gembong, kemudian di belakang sesepuh yaitu gunungan-gunungan yang bermacam-macam tersebut. Setelah gunugan-gunungan tersebut diarak mengelilingi desa, semuanya di taruh di halaman balai desa Wiladeg. Pada pukul 14.00 siang, Masyarakat berkumpul di balai desa untuk menyaksikan gunungan-gunungan tersebut dan akan merebutkan gunungan-gunungan pada saat penutupan. Dalam tradisi rasulan desa Wiladeg biasanya dalam puncak acara tradisi rasulan bapak camat dan bapak lurah di undang untuk menghadiri acara tersebut.

Kemudian gunung-gunung itu di doakan oleh Kiyai Haji Mubari M.Z, yang merupakan panutan di desa Wiladeg. Setelah di doakan gunugnan-gunungan tersebut dipersilahkan kepad warga untuk mengambilnya, dan akhirnya gunungan-gunungan tersebut di perebutkan oleh warga yang barang siapa yang mendapatkan bagian dari gunungan-gunungan tersebut dipercaya akan mendapat berkah yang lebih dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Kemudian setelah prosesi gunungan-gunungan selesai pada sore harinya diadakan pertandingan-pertandingan olahraga seperti sepakbola, voli. Biasanya dalam pelaksanaan pertandingan sepakbola ataupun voly desa Wiladeng mengundang dari klub di luar desa tersebut. Dan dimalam harinya diakhiri dengan pertunjukan wayang kulit, akan tetapi meskipun dari desa Wiladeng ada dalang dalm pertunjukan wayang kulit dalam tradisi rasulan di desa Wiladeg di datangkan dari luar, mesipun acara penutupan setelah pertunjukan wayang kuli, masyarakat masih ramai setelah hari penutupan tersebut.
f. Tujuan diadakan tradisi rasulan di desa Wiladeg
Di desa Wiladeg tradisi Rasulan merupakan kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, ada tujuan-tujuan yang hendak dicapai masyarakat dengan dilaksanakannya tradisi rasulan ini, yaitu :                  1. Syukuran : di dalam kegiatan rasulan terdapat acara doa-doa, mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. dilaksanakan supaya masyarakat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rejeki yang melimpah.
2. Melestarikan tradisi : diharapkan dengan dilaksankan tradisi ini dapat mempertahankan tradisi yang di tinggalkan nenek moyang supaya tradisi ini selalu tetap berjalan sampe anak cucu mereka.
3. Memperkokoh tali persaudaraan : kemudian tradisi rasulan tongini di laksanakan supaya dengan dilaksanakannyaacara ini dengan teratur dapat memperkokoh tali persaudaraan antara masyarakat, dengan gotong-royong otomatis masyarakat saling bantu membantu antara yang satu dengan yang lainnya.
4. Menarik wisatawan : dengan diadakannya kegiatan tradisi rasulan ini diharapkan menjadi penarik wisatawan domestik maupun luar yang ingin berwisata budaya.
g. Kesimpulan
Tradisi rasulan di desa Wiladeg merupakan salah satu bagian dari tradisi rasulan yang ada di Gunungkidul. Tradisi rasulan merupakan aset bedaya yang sangat perlu untuk dipertahankan, karena dengan keunikan dan kekhasannya, kelestarian jiwa kebersamaanya dengan semangat bergotong-royong maka keharmonisan masyarakat dapat terwujud. Dan tradisi rasulan ini bisa menjadi salah satu aset budaya bangsa yang patut dengan bangganya kita mempertahankan dan mempublikasikannya ke dunia internasional.
»»  READMORE...

Rabu, 23 April 2014

Penerapan Teknologi Masa Kini

,
Pengertian teknologi secara umum
proses yang meningkatkan nilai tambah  
produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kerja 
Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan..     
        Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak boleh kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif.
    
     teknologi dalam kehidupan manusia Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
    Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Sebagai contoh dapat dikemukakan pendapat pakar teknologi dunia terhadap pengembangan teknologi.
3. Dampak positif dan negatif akibat perkembangan teknologi internet
Di bawah ini akan dijelaskan dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet :
Dampak Positif
a) Internet sebagai media komunikasi merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
b) Media pertukaran data dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
c) Media untuk mencari informasi atau data perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting.
d) Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga kita tahu apa saja yang terjadi.
e) Boleh digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
f) Kemudahan bertransaksi dan berbisnes dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
Dampak Negatif
a) Pornografi anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.
b) Penipuan hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu.
c) Boleh membuat seseorang kecanduan terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Jadi internet tergantung pada pemakainya bagaimana cara mereka dalam menggunakan teknologi itu, namun semestinya harus ada batasan-batasan dan norma-norma yang harus mereka pegang teguh walaupun bersentuhan dengan internet atau di dalam dunia maya.
»»  READMORE...

Profil Diri Leli Nur Hidayati

,
   
Leli Nur Hidayati
   Pada hari Senin, 06 Maret 1995 lahirlah seorang malaikat kecil yang melengkapi kehidupan sepasang suami istri Bapak Rouf Mubasir & Ibu Daryati. Malaikat kecil itu adalah seorang malaikat yang telah mereka tunggu-tunggu kelahirannya hingga berada di bumi ini. Senyum bahagiapun menghiasi raut muka mereka. Malaikat kecil itu lahir dengan sehat walafiat tanpa kurang suatu apapun, lahir dengan suara tangis yang kencang yang membuat siapapun yang mendengar tersenyum lega.
        Sejak kecil malaikat kecil itu dibesarkan dengan kasih sayang bahkan sampai sekarangpun malaikat kecil itu selalu diberi kasih sayang yang luar biasa oleh kedua orang tuanya, sehingga malaikat kecil itu dapat tumbuh menjadi seorang gadis yang mandiri. Kedua orangtuanya sangatlah percaya pada malaikat kecilnya karena mereka yakin malaikat kecilnya tidak akan mengecewakannya.
        Sewaktu kecil malaikat kecilnya di sekolahkan di TK Pertiwi Bandingan selama 2 tahun, lalu berlanjut ke Sekolah Dasar SD N 1 Bandingan selama 6 tahun, Kemudian selama 3 tahun di MTS Al-Ma'arif Rakit, kemudian malaikat kecil itu  memilih sebuah sekolah yang bisa melatih keterampilannya dalam bidang komputer selama 3 tahun ia bersekolah di SMKN 2 Bawang yang merupakan salah satu sekolah favorit di Kabupatennya Banjarnegara. Tidak hanya itu kemudian dengan bangga dan penuh perjuangan kedua orangtua malaikat kecil itu melanjutkan pendidikan malaikatnya ke Perguruan Tinggi di Kota Pelajar yaitu Universitas Teknologi Yogyakarta.
        Tak terasa waktu berjalan dengan cepat tanpa disadari malaikat kecil ini tumbuh menjadi seorang remaja dewasa. Malaikat kecil itu sangatlah sayang kepada kedua orangtuanya karena menurut dia hanya kedua orangtuanyalah yang dianggap sebagai Super Hero dalam segala hal. Dan tanpa disadari ternyata malaikat kecil itu adalah saya. Saya Leli Nur Hidayati.


                                                                                                              Thanks Mom & Dad :*

»»  READMORE...

Jumat, 18 April 2014

Tersesat namun Nikmat

,
Parangtritis Leli Nur hidayati
          Setelah melewati hari-hari yang penuh dengan perjuangan akhirnya tibalah saatnya untuk mengakhirinya, Ujian Tengah Semester telah selesai. Untuk merefresh otak yang telah terforsir selama dua minggu saya dan teman-teman memutuskan untuk berlibur sejenak memanjakan mata dan paru-paru dengan mendatangi salah satu pantai yang ada di Jogja yaitu pantai Parangtritis.
         Rencana awalnya berniat untuk mengunjungi pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul seharian full namun karena kita tidak mau menunggu lama sampai besok akhirnya dalam waktu yang tidak banyak karena sudah menjelang sore, kami memutuskan untuk pergi kepantai terdekat yaitu Parangtritis.
         Karena terlalu semangatnya saya dan teman saya terpisah dengan rombongan dan lebih parahnya lagi diantara kami tidak ada yang tahu jalan menuju pantai maklum orang pendatang hehe. Beginilah kronologisnya, sebenarnya pada saat dijalan rombongan berhenti sejenak untuk mengisi bensin dan ada satu teman yang standby di pinggir jalan, namun karena dipikiran saya didepan rombongan telah melanjutkan perjalanan akhirnya saya tetap mengejar ketertinggalan saya dengan rombongan.
Paris Leli Nur Hidayati    Entah apa yang saya kejar sampai lama dan sudah terlalu jauh saya tidak bisa mengejar jejak rombongan saat itulah saya tersadar bahwa saya dan teman yang saya boncengi tersesat. Kemudian saya menyuruh teman saya sebut saja ecky untuk menanyakan kesalah satu rombongan dan ternyata pada saat itu rombongan belum jalan dan masih menunggu kami, terus dari tadi saya ngejar-ngejar apaan ?? #tepak _jidat..
         
Setelah mengetahui kami tersesat kami putuskan untuk memutar balik, namun naasnya karena itulah yang membuat kami semakin tersesat. Untungnya ada banyak Polisi yang sedang berpatroli, berani tidak berani kami harus berani bertanya karena ada patah mengatakan malu bertanya sesat di jogjahehe, sebenarnya bukan sekedar bertanya namun ada udang di balik batu ada modus tertentu, Polisinnya terlalu gagah dan ganteng hehe.
          Setelah mendengarkan penjelasan dari Bapak Polisi ternyata kami terlalu jauh dan bahkan menjauh dari Pantai bahkan jalan yang kami ambil tadi terlalu fatal bukannya mendekat pantai tapi menjauh dan menjauh dari pantai. Setelah itu kami pun berjalan sesuai yang diarahkan oleh BapaK Polisi tersebut, setelah sekian lama akhirnya kami bertemu dengan rombongan dan kembali melanjutkan perjalanan.
          akhirnya sampai tujuan dengan selamat Parangtritis I'm coming. Semua rasa bercampur menjadi satu capek, hawatir, dan bingungpun berhasil terobati dengan menikmati indahnya pantai Parangtritis.

        





»»  READMORE...

Puisi Untuk Ayah

,
Ayah …

Beribu cinta tlah kau berikan

Beribu kasih tlah kau curahkan

Hanya untuk anakmu ini


Ayah ..

Betapa mulianya hatimu

Kau korbankan semuanya hanya untuk anakmu ini

Kau rela membanting tulang hanya untuk anakmu ini

Ayah..


Disetiap tetes keringatmu

Diderai lelah nafasmu

Dipenuhi kasih sayang yang sunggu luar biasa

Ayah..


Kalau boleh aku meminta

Tetaplah berada disampingku yah

Selamanya…




»»  READMORE...

Sahabat Misterius

,
          Tak ada kata lain yang lebih indah dari kata sahabat. Yappss sahabat, sahabat yang selalu mewarnai hari-hariku. Sahabat yang selalu menguatkanku disaat aku rapuh. Sahabat yang selalu ada disaat tawa dan sedihku. Sahabat, kaulah sahabatku Andry Darvid Mirhardie.

Aku tak tahu bagaimana caranya untuk menceritakan tentangmu?  Bagaimana caranya agar aku bisa menjelaskan tentangmu? Bagaimana caranya agar aku bisa memperkenalkanmu pada sahabat-sahabatku ? karna aku sendiri belum pernah melihatmu.

Aneh rasanya kita belum pernah bertemu tapi kita bisa sedekat ini dan kaupun menyebut kita sebagai sahabat. Andai saja dulu kita kuliah disatu Universitas, pasti diantara kita tak akan ada sebuah tanda tanya besar yang selalu mengganjal di hati ini. Maafkan aku, karna aku tidak jadi satu Universitas denganmu dan bahkan jarak yang jauhpun belum dapat mempertemukan kita.

Andai kau tahu sahabatku, hatiku hancur berkeping-keping saat aku mendengar keputusan dari keluarga besarku ternyata mereka tidak mengijinkanku untuk berkuliah di Ibu Kota. Padahal  12 jam lagi kita bisa bertemu namun kejadian yang tidak mengenakan itu pun menghalangi langkahku untuk datang ke Universitas itu bahkan menghalangiku untuk bertemu denganmu.

Betapapun hancurnya hatiku tak dapatku banyangkan kembali karna terlalu dalam dan terlalu sakit  untukku ingat. Bidikmisi, SBMPTN, SPMU UNNES, dan yang terakhir dari usahaku untuk mendapatkan beasiswa adalah Beasiswa 100% Universitas Esa Unggul di Kebon Jeruk Jakarta. Beberapa kegagalan telahku lalui dari Bidikmisi, SBMPTN,dan SPMU UNNES namun tak meruntuhkan ku untuk mencari dan mencari beasiswa, setelah aku mencari dan akupun berhasil mendapatkan beasiswa itu di Universitas Esa Unggul dengan jurusan yang aku minati dan itu adalah hobiku sekaligus jurusan yang akan mengantarkanku pada cita-citaku TI, yah Teknologi informatika sesuai jurusanku saat aku SMK.

Air mataku pun tak terbendung lagi. Sore hari seharusnya aku sudah pergi ke Ibu Kota, semua barang-barang bahkan trevel pun sudah siap menanti ,namun apa dayaku kepergianku tiba-tiba terhalang keluarga besarku. Ayah Ibu kalian orangtuaku kenapa kalian tak sanggup bembelaku? Kenapa kalian lebih mendengarkan mereka? Aku ini anak kalian. Tapi ya sudahlah. Keesokan harinya aku diantar ke Jogja lebih tepatnya ke Universitas Teknologi Yogyakarta karna ternyata aku mendapatkan undangan dari universitas itu.

Setelah sampai ke Jogja keesokan harinya kuliah perdana di Jombor Kampus Utama UTY. Dan hari itu juga seharusnya, aku juga kuliah perdana ESQ di Universitas Esa Unggul. Remuk dan hancur hatiku tak lagiku rasa karna rasaku telah mati olehnya. Di kerumunan banyak orang sedang tertawa tanpa aku sadari aku telah meneteskan air mata. Setelahku tersadar air mataku telah menetes, seorang MC saat acara kuliah perdana di Jombor menyuruh seseorang untuk maju kedepan tanpa berpikir panjang aku langsung berlari menuju panggung dan dapatlah sebuah kado dari UTY.

Saat itu aku berani dan aku yakin kalau inilah jalan yang terbaik, jalan yang ditunjukan Alloh dan jalan yang Ia ridhoi Adalah Universitas Teknologi Yogyakarta. Aku bisa bertahan dan aku yakin karena kau sahabatku, Andry Darvid Mirhardie selaluku ingat dan takkan aku lupakan saat kau mengatakan

”kamu mau gak jadi sahabat aku?” dan aku pun menjawab iyah aku mau.

“kalau kamu mau jadi sahabat aku ada syaratnya, syaratnya kamu harus kuat lely . Kamu harus tetap bisa membuat orangtuamu bangga. Kamu harus baik-baik disana.”

 Sejenak ku merenung, merenungi semuanya aku harus bisa dan harus dapat menunjukan kalau aku adalah anak terbaik untuk orangtuaku. Dan aku harus bisa menunjukan pada keluarga besarku, dimanapun aku berada aku akan tetap menjadi emas. Sekali emas akan tetap menjadi emas.


Sejak itupun aku berjanji pada sahabatku kalau aku akan tetap menjadi emas dimanapun aku berada. Walaupun kita berbeda Universitas namun tujuan kita tetap sama, menggapai cita-cita menjadi orang sukses dan dapat membahagiakan kedua orangtua. Aku bersyukur dan sangat bersyukur dapat bertemu sahabat-sahabat baru di UTY. Walaupun aku di UTY belum mendapatkan beasiswa karna harus menunggu semester 3baru bisa mengajukan, namun tak mengalahkanku untuk tetap mengejar beasiswa mengingat aku bukanlah berasal dari keluarga yang mampu. Aku harus tetap bisa berkuliah dan harus bisa mengubah kehidupan keluargaku nantinya.  Universitas Teknologi Yogyakarta The Better Choice:).


»»  READMORE...

Cerpen Dikejar Deadline

,
Dikejar Deadline
Dead,dead apa yang line? DeadlineJ . Yah hampir semua orang di dunia ini lebih takut di kejar deadline dari pada dikejar anjing. Sebab kalau dikejar anjing pastinya kita kadang-kadang masih bisa menghindar  hmm bagi yang beruntung sii hehehe J, namun jika dikejar deadline kita tidak bisa menghindar. Bisa atau tidak harus tetap bisa dan harus selesai tepat waktu, yah tepat waktu -_-. Coba ajah saya bisa memilih pasti aku akan memilih dikejar anjing dari pada dikejar deadline #tepak_jidat.

Hari Jum’at, 21 Februari 2014 saya dikasih tugas oleh salah satu dosen Fakultas Pendidikan, dimana tugas itu harus selesai hari Senin,24 Februari 2014. Waw amazinge dan tugas itu adalah membuat foto menjadi sebuah video. Awalnya si pesimis dalam waktu yang begitu meped alias kejepit bin terlalu tergesa-gesa, coba ajah jauh-jauh hari kan enak -_-. Tapi mau bagaimana lagi bisa gak bisa, jadi gak jadi harus jadi :’(.

Hari pertama digunakan untuk memilih foto dari 3 prodi yaitu prodi Bimbingan & Konseling, Pendidikan Teknologi Informatika, dan Pendidikan Bahasa Inggris. Hari pertama Alhamdulillah masih bisa bernapas lega dan masih bisa makan enak.

Hari kedua digunakan untuk membuat sebuah konsep, yah dimana konsep itu harus dipikirkan dengan matang agar nantinya video itu bisa mengena dan tepat sasaran J.  Beberapa kali sempat berganti konsep namun pada akhirnya terpilihlah sebuah konsep yang menurut kami adalah konsep yang terbaik. Owh iya dalam pembuatan video ini saya di bantu oleh teman saya dari Pendidikan Teknologi Informatika yaitu Munarti, Agnis Nur Septena, dan Ulfa. Di hari ke dua ini Munarti menginap di kost saya. Kita lembur sampai jam 2 hanya untuk memikirkan sebuah konsep dan mencari aplikasi yang enak dipakai untuk mengedit foto dan video.
 Dikejar Deadline

Hari ketiga adalah hari-hari yang mencengkram tidurpun tak bisa, makan pun tak enak -_-. Yah bagaimana bisa tenang video masih belum jadi dan bayang-bayang harus lembur dan tak tidur pun berkelebat datang dalam pikiran. Dan ternyata film satu pun terjadi pada film kedua akhirnya kami pun lembur dari pagi sampai pagi lagi bahkan untuk tidur pun kami mencuri-curi disela-sela waktu yang senggang misal menunggu hasil download dan lai-lain. Owh iya hampir lupa video ini akan digunakan dalam sarasehan yang akan dilaksanakan hari Senin,24 Februari 2014.

Sebenarnya si sudah ada Gani yang membikin video tapi tidak apalah kami melanjutkan membuat vidionya karena kita sama-sama dikejar deadline takut diantara kita ada yang belum jadi istilahnya buat cadangan gitu hehe J. Semoga diacara Sarasehan sukses dan lancar sesuai dengan harapan amin. Inilah segelintir cerita tentang dikejar deadline.

»»  READMORE...

Cerpen Kejutan Dihari Valentine

,
            Hampir semua orang di dunia ini tahu apa itu valentine, yappss valentine adalah hari kasih sayang. Entah bagaimana asal-muasal ceritanya kenapa valentine itu dinamakan sebagai hari kasih sayang. Padahal menurutku tiada hari tanpa kasih sayang -_- alias setiap hari itu ya, hari yang penuh akan kasih sayang, entah kasih seorang Ibu, Ayah, kakek nenek, sang pacar bagi yang punya pacar, sahabat-sahabat, dosen-dosen, tidak ketinggalan Ibu kost juga J dan orang-orang yang ada disekeliling kita.
Hari valentine tahun ini sangatlah berbeda dengan hari valentine tahun-tahun sebelumnya. Valentine tahun ini sangatlah special karena semua orang yang ada di Jogja, Jawa Tengah, dan terutama di Jawa Timur mendapatkan kado yang sama dan anehnya lagi membuat warga Indonesia dari Sabang sampai Merauke terkejut. Kado apakah itu? Berwarna abu-abu, seperti pasir, bahkan seperti salju, menghiasi atap rumah dan tanah, dan bisakah ditebak apakah itu? Abu vulkanik, iya abu vulkanik.
Pada hari Jum’at,13 februari 2014 pukul 22.50 WIB warga Jogja dibuat geger oleh suara gemuruh dan suara letusan. Namun, kegelisahan warga akhirnya reda setelah mengetahui bahwa suara itu adalah suara dari Gunung Kelud. Setelah mengetahui berita itu tentunya warga Jogja bersyukur namun, prihatin juga karena membayangkan banyak warga yang bermukim di dekat Gunung Kelud.

 Doa-doa pun tercurahkan untuk memohon keselamatan bagi warga-warga yang ada di sana, mengingat warga Jogja pun sebenarnya masih terbanyang-banyang akan kejadian beberapa tahun yang lalu, dimana Gunung Merapi  meletus dan banyak memakan korban. Namun yang lalu biarlah berlalu dan biarlah menjadi sebuah masalalu.
Jujur si, awalnya tidak percaya bahwa suara itu adalah suara gemuruh dari Gunung Kelud namun percaya tidak percaya itulah faktanya, memang suara itu adalah suara gemuruh dari Gunung Kelud. Setelah suara gemuruh itu sudah tidak terdengar lagi, barulah saya tidur.
Keesokan harinya, saya terngangah dan terkejut, salju-salju menghiasi atap dan halaman rumah. Wow luar biasa, keindahannya sangat memukau. Namun, setelah saya hampiri ternyata bukanlah salju melainkan abu vuklanik letusan Gunung kelud semalam. Kekagumanku berubah seketika menjadi sebuah kesedihan dan kepanikan tersendiri memikirkan saudara-saudara kita yang ada disana.
Ya Alloh mengapa kau menurunkan bencana dihari kasih sayang? Apakah mungkin ini pertanda bahwa kita tidak boleh merayakannya?. Pertanyaan-pertanyaan konyol pun masih ada dibenak saya. Tadi malam saya berdoa berharap mendapatkan coklat, namun mengapa Kau memberiku abu ? -_-. Katanya hari Valentine, kenapa abunya warnanya tetep abu-abu? Kenapa warnanya bukan pink? Katanya Valentine identik warna pink arrrhhh #tepak_jidat.
»»  READMORE...

Cerpen Dibalik Senyuman

,
        Saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar hal-hal yang paling ditunggu-tunggu adalah bel istirahat, ya bel istirahat tet tet tet seperti suara panggilan dari surga hehehe. Bermain dengan teman-teman saat itu sangatlah membahagiakan apalagi saat makanbekal dari rumah tentunya masakan Ibu dong .
Lanjut di Sekolah Menengah Tingkat Pertama hal yang paling ditunggu-tunggu adalah jam kosong (pelajaran kosong) tak dapat di pungkiri saat itu pelajaran kosonglah yang sangat di tunggu-tunggu apalagi ada acara hajatan salah satu Guru, pulang lebih awal .
Sedangkan saat berada di Sekolah Menengah Atas hal yang paling di tunggu-tunggu adalah bel pulang sekolah te ro re ro re ro reng tere roreng tere roreng. Walaupun hampir tidak pernah pulang tepat waktu seperti yang lain karena punya banyak kegiatan di sekolah tapi tak tau mengapa rasanya dengar suara seperti itu juga tetep ajah seneng hehe J. Banyak hal yang terlalu indah untuk dikenang saat masa-masa Putih Abu-abu, sekolah pun menjadi rumah keduaku. Banyak organisasi menambah wawasan, teman dan tentunya pengalamanJ.
Seiring berjalannya waktu dan seiring bertambahnya usia, bangku kuliahpun didepan mata. Hal yang paling menyenangkan dan pa to the ling “paling” membahagiakan  dibangku kuliah adalah  dapat IP / IPK diatas 3,5 serasa terlepas dari jeratan harimau, lepas dari tangan penculik, dan terlepas dari jurang yang suram serasa senang dan lega rasanya. Kemudian saat pertama masuk kuliah setelah libur panjang, Oleh-oleh pun membanjiri kelasku, kelas BK dan wabah bahagia dan kenyangpun melanda.
Namun ada satu hal yang paling sering ditunggu-tunggu yaitu hari jum’at, saatnya untuk pulang kampung eeeng iii eeeng tanpa harus menunggu libur panjang, walaupun hanya 2 setengah hari dan 2 malam di rumah, serasa terbang diatas awan didamping para bidadari-bidadari surga dan hujan coklat silver Quin J tapi sayang saat terbang di atas awan tertabrak pesawat Garuda Indonesia dan terjatuhlah karna bidadari-bidadari lebih memilih menolong pesawat Garuda Indonesia dibanding aku     -_-  dan tersadarlah diriku bahwa semua hanyalah imajinasiku.
Masa muda adalah masa paling bahagia. Namun, realitas terlalu kejam bahkan terlalu  kuat. Aku bahkan tak mampu untuk bermimpi. Terkadang berpikir masa depan hanya akan meneteskan air mata bahkan lebih dari itu. Ayah Ibu, dapatkah? Dapatkah aku membahagiakan kalian seperti kalian membahagiakan aku? Ayah Ibu, dapatkah aku menjadi seperti yang kalian minta? Ayah ibu, dapatkah aku merubah kondisi kita sekarang ? “Ayah Ibu, uangku habis” dan kata itu suatu saat nanti akan aku ganti dengan  “Ayah Ibu, uangnya sudah aku transfer”. Bersabar dan bertahanlah demi anakmu ini. Aku yakin semua akan indah pada waktunya. Kita bisa melewati ini bersama-sama.
»»  READMORE...
 

Tisu Kado Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates